Kalkulasi ilahi

Kamis, 08 Juli 2021

Inilah kami yang telah terlalu sombong untuk mencoba mendefinisikan dan mentinta putihkan secara teori atas segala yang telah engkau berikan kepada kami, sebab bagaimanapun segalanya yang telah engkau berikan selalu berada di luar perkiraan dan berakhir menjadi kejutan yang engkau tujukan kepada kami.

 


Maafkanlah bilamana yang kami sampaikan di sini tidak sesantun pengakuan Abu Nawas, sebab ini adalah pengakuan dari kami yang merupakan salah satu dari banyaknya manusia sombong yang menakar nikmatmu dalam logika matematika yang hanya sebatasa nalar manusia belaka.

 


Mohon maafkanlah bilamana kami terlalu memberhalakan besar kecilnya suatu nominal yang rentan membuat kami buta dan tak bermoral dalam bertindak sebagai manusia yang telah engkau karuniakan hati, akal serta jiwa dan raga.

 


Walau kami sering mempermainkan dan lupa diri terhadap setiap nikmat dan kesempatan yang telah engkau beri, tetapi hanya engkaulah yang dapat berkehendak dalam memberikan nikmat tanpa memandang dosa dan perbuatan kami.

 


Beginilah kami yang sering kali mengeluh atas setiap hal yang telah engkau beri, berikanlah kepada kami kesempatan dan kemampuan untuk belajar untuk mengerti dan mengilhami makna dari rezeki yang sering kali secara cuma-cuma engkau beri pada diri kami.

 


Karena sebagian dari kami adalah golongan penikmat hak yang enggan mendirikan kewajiban, maka dari itu mohon berikan kepada kami kesempatan walaupun hanya satu kali dalam sepanjang hidup dan hembus nafas kami untuk mengilhami kitab yang telah engkau turunkan kepada kami yang menjadi anugrah dan misteri untuk dikaji lebih dalam lagi karena setiap isi dan komposisi mempunyai banyak definisi bagi kami yang terbatas oleh nalar dan imaji.

 


Sebab hanya kesempatan itulah yang dapat dijadikan permulaan bagi kami untuk memperbaiki diri mulai hari ini dan seterusnya dalam menjalani kehidupan di dunia dengan berpedoman teguh pada apa yang tela engkau karuniakan kepada Muhammad.

0 komentar:

Posting Komentar